Selasa, 07 Februari 2017

Cerita Anak

Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian dan sebagainya yang ditujukan untuk anak yang ceritanya sederhana namun kompleks dan komunikatif serta mengandung nilai moral bagi anak dan pantas dikonsumsi oleh anak-anak.
Jenis-jenis cerita anak :
1. Cerita Jenaka
Cerita jenaka merupakan cerita yang mengungkapkan hal ihwal atau tingkah laku seorang tokoh yang lucu. Kebodohan yang diungkapkan dapat berupa karena kebodohan sang tokoh dapat pula karena kecerdikannya.
Cerita yang di sebabkan karena kebodohan sang tokoh misalnya: cerita “Pak Belalang”, “Pak kodok”, dan cerita-cerita sejenisnya.
Kelucuan yang disebabkan karena kecerdikan sang tokoh misalnya : cerita “Abu Nawas”, “Nassaruddin”, “Kabayan”.
2. Dongeng 

Dongeng adalah cerita yang didasari atas angan-angan atau hayalan. Di dalam doneng terkandung cerita yang menggambarkan sesuatu diluar dunianyata, seperti bebek bertelur emas, peri yang baiak hati,dan sebagainya. Kisah-kisah seperti ini dapat ditemukan pada cerita “ Ketimun Emas “,” Tongkat Ajaib “, “ Cinderela “, “ Dewi Sri “ yang di kisahkan sang Dewi menolak di peristri oleh Batara Guru. Dewi Sri meninggal ketika dimakamkan dari jenazahnya tumbuh pohon padi, dari kepala tumbuh pohon kelapa dan dari giginya tumbuh pohon jagung.
           3. Fabel 

Fabel adalah cerita yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh-tokohnya. Didalam fabel, para hewan atau binatang digambarkan sebagaimana layaknya manusia yang dapat berpikir, bereaksi, dan berbicara. Fabel mengandung unsur mendidik karena diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengandung ajaran moral.
Contoh fabel yaitu : “Kancil dan Buaya”,” sikancil dengan kura-kura”, dia memiliki akal yang cerdik yang dapat mengelabui kura-kura
           4. Legenda
Legenda adalah cerita yang berasal dari zaman dahulu. Cerita legenda bertalian dengan sejarah yang sesuai dengan kenyataan yang ada pada alam atau cerita tentang terjadinya suatu negeri, danau atau gunung.
legenda adalah cerita asal-usul suatu tempat dengan ditandainya tokoh makhluk superior. Jadi, legenda artinya suatu cerita yang dianggap benar oleh masyarakat,
kebenaran itu dianggap sebagai kebenaran dari segi sejarah atau kepercayaan semata-mata.
Contoh cerita “Malin Kundang”, “Batu Menangis”, “Sangkuriang”, “Asal Usul Kota Surabaya”, “Wali Songo” (legenda keagamaan). Mereka adalah manusia biasa, tokoh yang memang benar-benar ada, akan tetapi dalam uraian ceritanya ditampilkan sebagai figur-figur yang memilik kesaktian. Kesaktian yang mereka miliki digambarkan diluar batas-batas manusia biasa.
           5. Mite Atau Mitos
Mite atau mitos merupakan cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut kehidupan dewa-dewa atau kehidupan makhluk halus.
Mitos adalah cerita yang mengandung unsur-unsur misteri, dunia ghaib dan alam dewa. Tokoh-tokoh mitos mengandung kekuatan yang hebat dan memiliki kekuatan ghaib. Tokoh-tokoh ini bukan saja terdiri atas manusia, tetapi juga dewa-dewa dan makhluk ghaib, seperti cerita “Nyi Roro Kidul”.
Mite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta dianggap suci oleh empunya cerita. Mite tokohnya para dewa. Peristiwa terjadi didunia lain, atau di dunia yang bukan seperti kita kenal sekarang, dan terjadi di masa lampau. Karena itu, dalam mite sering ada tokoh pujaan yang dipuji dan atau sebaliknya, ditakuti.
Contohnya: cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara), cerita barong di bali, dan lain-lain.

 Video Cerita Anak




Soal-soal Cerita Anak


Senin, 06 Februari 2017

Penjajahan Belanda


Bangsa Belanda pernah menguasai Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Selama kurun waktu tersebut banyak sekali peristiwa menyedihkan yang dialami bangsa Indonesia. Kelaparan, kemiskinan hingga berujung kematian. Namun dengan semangat juang yang tinggi rakyat Indonesia dapat mengusir Belanda dari bumi pertiwi

1. Kedatangan Bangsa Belanda.
Seperti bangsa eropa lainnya, Belanda juga mencari sumber rempah-rempah yang merupakan komoditas yang paling dicari bangsa eropa pada saat itu. Untuk itulah sekitar tahun 1596 Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Akhirnya Belanda berhasil mengunjakkan kaki di Banten dibawah pimpinan Cornellis de Houtman dengan menggunakan 4 armada kapal. Pada awalnya rakyat Banten menerima dengan baik kedatangan Belanda, namun karena sifatya yang kurang baik Belanda diusir dari Banten. Peristiwa tersebut tidak menyurutkan niat Belanda untuk datang lagi ke Indonesia.
Pada tahun 1598 untuk kedua kalinya Belanda datang ke Indonesia dibawah pimpinan Jacob van Neck. Belajar dari kegagalan yang pertama Belanda bersikap lebih baik untuk kali ini. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.

2. Penindasan melalui VOC
Banyaknya pedagang Belanda dan bangsa lainnya yang mencari rempah-rempah mengakibatkan persaingan di antara para pedagang itu. Untuk mengatasi hal itu maka dibentuklah suatu kongsi dagang pada 20 Maret 1602 dengan nama Verenigde Oost-Indische Compagnie - VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten (1602) dan di kepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.
1.Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
2.Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3.Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
Mula-mula kegiatan VOC hanya berdagang. Akan tetapi, lama-kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli). Untuk mewujudkan maksud itu VOC mempunyai hak yang disebut hak Octrooi yang isinya : 
1. membentuk tentara
2. mencetak mata uang sendiri
3. mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
Di Maluku VOC melakukan Pelayaran Hongi (patroli laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak  menjual rempah-rempah mereka kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga memerintahkan penebangan sebagian pohon rempah-rempah milik rakyat. VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar aturan monopoli

Berikut Gubernur Jenderal Belanda yang pernah berkuasa :


1. Pieter Both
adalah wakil VOC pertama di Hindia dan bisa pula dikatakan Gubernur-Jenderal pertama Hindia Belanda. Ia memerintah antara tahun 1610 – 1614.









2. Herman Willem Daendels 
Herman Willem Daendels
adalah seorang politikus Belanda yang merupakan Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-36. Ia memerintah antara tahun 1808 – 1811. Masa itu Belanda sedang dikuasai oleh Perancis.
Untuk mengatasi serangan Inggris maka Daendels melakukan 3 hal :
  1. menambah jumlah prajurit,
  2. membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos pertahanan,
  3. membangun jalan raya yang menghubungkan pos satu dengan pos lainnya.
Daendels memberlakukan kerja paksa tanpa upah untuk membangun untuk membangun jalan. Kerja paksa ini dikenal dengan nama kerja rodi. Rakyat dipaksa membangun Jalan Raya Anyer-Panarukan yang panjangnya sekitar 1.000 km. Jalan ini juga dikenal dengan nama Jalan Pos.
Selain untuk membangun jalan raya, rakyat juga dipaksa menanam kopi di daerah Priangan untuk pemerintah Belanda. Banyak rakyat Indonesia yang menjadi korban kerja rodi. Untuk mendapatkan dana biaya perang pemerintah kolonial Belanda menarik pajak dari rakyat. Rakyat diharuskan membayar pajak dan menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1811 Daendels dipanggil kembali oleh Belanda kemudian diganti oleh Gubernur Jenderal Janssens


3. Jan Willem Janssens
adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-37. Dia menggantikan Herman Willem Daendels pada tanggal 20 Februari 1811 dan tiba di Istana Bogor (Buitenzorg) pada tanggal 15 Mei 1811.
Ia memulai masa jabatannya dalam kondisi genting. Banyak prajurit tinggalan Daendels yang tidak cakap menjadi prajurit, sehingga ia mudah dikalahkan Inggris dan terpaksa menyerah pada tanggal 18 September 1811 kepada Thomas Stamford Raffles dalam Kapitulasi Tuntang.
Isi dari Perjanjian Tuntang :
1. Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan kepada
    Inggris.
2. Adanya sistem pajak/sewa tanah.
3. Sistem kerja rodi dihapuskan.
4. Diberlakukan sistem perbudakan. 

4. Thomas Stamford Raffles
adalah Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warganegara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura. Ia salah seorang Inggris yang paling dikenal sebagai yang menciptakan kerajaan terbesar di dunia.
Beberapa kebijakan Raffles yang terkenal :
1. Membagi pulau Jawa menjadi 18 karisidenan
2. Penghapusan pajak hasil bumi (Contingenten)
3. Menetapkan sistem sewa tanah (Landrente)
4. Penghapusan kerja rodi/kerja paksa (walaupun Raffles juga melanggarnya)
5. Menulis buku History of Java
6. Merintis berdirinya Kebun Raya Bogor
7. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi

5. Johannes Van Den Bosch

adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-43. Ia memerintah antara tahun 18301834. Pada masa pemerintahannya Tanam Paksa (Cultuurstelsel) mulai direalisasi untuk mengisi kas Belanda yang kosong.
Van Den Bosch membuat aturan-aturan untuk tanam paksa sebagai berikut.
1. Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang    laku di pasaran Eropa.
2. Tanah yang dipakai untuk tanamam paksa bebas dari pajak.
3. Hasil tanaman diserahkan kepada Belanda.
4. Pekerjaan untuk tanam paksa tidak melebihi pekerjaan yang diperlu-
kan untuk menanam padi.
5. Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan Belanda.
6. Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahun bagi pemerintah Hindia Belanda.
Kenyataannya, ada banyak penyelewengan dari ketentuan itu. Misalnya, tanah yang harus disediakan oleh petani melebihi luas tanah yang telah ditentukan, rakyat harus menanggung kerusakan hasil panen, rakyat harus bekerja lebih dari 66 hari, dan lain-lain. Akhirnya ketentuan-ketentuan yang diatur dalam tanam paksa tidak berlaku sama sekali. Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang.

Kesewenang-wenangan Belanda semakin menjadi sehingga menimbulkan pemberontakan dimana-mana. Rakyat bersama pemimpin mereka berusaha mengusir Belanda dari bumi pertiwi hingga terjadilah peperangan yang bersifat kedaerahan antara lain terjadi di Maluku, Banten, Jawa terutama Jogja, Bali, Jawa Barat dan banyak tempat lainnya.

Soal-soal Penjajahan Belanda




Video Penjajahan Belanda