Bangsa Belanda pernah menguasai Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Selama kurun waktu tersebut banyak sekali peristiwa menyedihkan yang dialami bangsa Indonesia. Kelaparan, kemiskinan hingga berujung kematian. Namun dengan semangat juang yang tinggi rakyat Indonesia dapat mengusir Belanda dari bumi pertiwi
1. Kedatangan Bangsa Belanda.
Seperti bangsa eropa lainnya, Belanda juga mencari sumber rempah-rempah yang merupakan komoditas yang paling dicari bangsa eropa pada saat itu. Untuk itulah sekitar tahun 1596 Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika
–Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten. Akhirnya Belanda berhasil mengunjakkan kaki di Banten dibawah pimpinan Cornellis de Houtman dengan menggunakan 4 armada kapal. Pada awalnya rakyat Banten menerima dengan baik kedatangan Belanda, namun karena sifatya yang kurang baik Belanda diusir dari Banten. Peristiwa tersebut tidak menyurutkan niat Belanda untuk datang lagi ke Indonesia.
Pada tahun 1598 untuk kedua kalinya Belanda datang ke Indonesia dibawah pimpinan Jacob van Neck. Belajar dari kegagalan yang pertama Belanda bersikap lebih baik untuk kali ini. Sikap
Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para
penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan
rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah
kapalnya yang lain menuju ke Maluku.
2. Penindasan melalui VOC
Banyaknya pedagang Belanda dan bangsa lainnya yang mencari rempah-rempah mengakibatkan persaingan di antara para pedagang itu. Untuk mengatasi hal itu maka dibentuklah suatu kongsi dagang pada 20 Maret 1602 dengan nama Verenigde
Oost-Indische Compagnie - VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). VOC
membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten (1602) dan di kepalai
oleh Francois Wittert.
Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.
1.Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
2.Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik
dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3.Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
Mula-mula kegiatan VOC hanya berdagang. Akan tetapi, lama-kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli). Untuk mewujudkan maksud itu VOC mempunyai hak yang disebut hak Octrooi yang isinya :
1. membentuk tentara
2. mencetak mata uang sendiri
3. mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
Di Maluku VOC melakukan Pelayaran Hongi (patroli laut) untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah mereka kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga memerintahkan penebangan sebagian pohon rempah-rempah milik rakyat. VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar aturan monopoli
Berikut Gubernur Jenderal Belanda yang pernah berkuasa :
1. Pieter Both
adalah wakil VOC pertama di Hindia dan bisa pula dikatakan Gubernur-Jenderal pertama Hindia Belanda. Ia memerintah antara tahun 1610 – 1614.
2. Herman Willem Daendels
Herman Willem Daendels |
Untuk mengatasi serangan Inggris maka Daendels melakukan 3 hal :
- menambah jumlah prajurit,
- membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos pertahanan,
- membangun jalan raya yang menghubungkan pos satu dengan pos lainnya.
Selain untuk membangun jalan raya, rakyat juga dipaksa menanam kopi di daerah Priangan untuk pemerintah Belanda. Banyak rakyat Indonesia yang menjadi korban kerja rodi. Untuk mendapatkan dana biaya perang pemerintah kolonial Belanda menarik pajak dari rakyat. Rakyat diharuskan membayar pajak dan menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1811 Daendels dipanggil kembali oleh Belanda kemudian diganti oleh Gubernur Jenderal Janssens
3. Jan Willem Janssens
adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-37. Dia menggantikan Herman Willem Daendels pada tanggal 20 Februari 1811 dan tiba di Istana Bogor (Buitenzorg) pada tanggal 15 Mei 1811.
Ia memulai masa jabatannya dalam kondisi genting. Banyak prajurit tinggalan Daendels yang tidak cakap menjadi prajurit, sehingga ia mudah dikalahkan Inggris dan terpaksa menyerah pada tanggal 18 September 1811 kepada Thomas Stamford Raffles dalam Kapitulasi Tuntang.
Isi dari Perjanjian Tuntang :
1. Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan kepada
Inggris.
2. Adanya sistem pajak/sewa tanah.
3. Sistem kerja rodi dihapuskan.
4. Diberlakukan sistem perbudakan.
Inggris.
2. Adanya sistem pajak/sewa tanah.
3. Sistem kerja rodi dihapuskan.
4. Diberlakukan sistem perbudakan.
adalah Gubernur-Letnan Hindia Belanda yang terbesar. Ia adalah seorang warganegara Inggris. Ia dikatakan juga pendiri kota dan negara kota Singapura. Ia salah seorang Inggris yang paling dikenal sebagai yang menciptakan kerajaan terbesar di dunia.
Beberapa kebijakan Raffles yang terkenal :
1. Membagi pulau Jawa menjadi 18 karisidenan
2. Penghapusan pajak hasil bumi (Contingenten)
Beberapa kebijakan Raffles yang terkenal :
1. Membagi pulau Jawa menjadi 18 karisidenan
2. Penghapusan pajak hasil bumi (Contingenten)
3. Menetapkan sistem sewa tanah (Landrente)
4. Penghapusan kerja rodi/kerja paksa (walaupun Raffles juga melanggarnya)
5. Menulis buku History of Java
6. Merintis berdirinya Kebun Raya Bogor
7. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
4. Penghapusan kerja rodi/kerja paksa (walaupun Raffles juga melanggarnya)
5. Menulis buku History of Java
6. Merintis berdirinya Kebun Raya Bogor
7. Ditemukannya bunga Rafflesia Arnoldi
5. Johannes Van Den Bosch
adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-43. Ia memerintah antara tahun 1830 – 1834. Pada masa pemerintahannya Tanam Paksa (Cultuurstelsel) mulai direalisasi untuk mengisi kas Belanda yang kosong.
Van Den Bosch membuat aturan-aturan untuk tanam paksa sebagai berikut.
1. Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di pasaran Eropa.
2. Tanah yang dipakai untuk tanamam paksa bebas dari pajak.
3. Hasil tanaman diserahkan kepada Belanda.
4. Pekerjaan untuk tanam paksa tidak melebihi pekerjaan yang diperlu-
kan untuk menanam padi.
5. Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan Belanda.
6. Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahun bagi pemerintah Hindia Belanda.
Kenyataannya, ada banyak penyelewengan dari ketentuan itu. Misalnya, tanah yang harus disediakan oleh petani melebihi luas tanah yang telah ditentukan, rakyat harus menanggung kerusakan hasil panen, rakyat harus bekerja lebih dari 66 hari, dan lain-lain. Akhirnya ketentuan-ketentuan yang diatur dalam tanam paksa tidak berlaku sama sekali. Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang.
Kesewenang-wenangan Belanda semakin menjadi sehingga menimbulkan pemberontakan dimana-mana. Rakyat bersama pemimpin mereka berusaha mengusir Belanda dari bumi pertiwi hingga terjadilah peperangan yang bersifat kedaerahan antara lain terjadi di Maluku, Banten, Jawa terutama Jogja, Bali, Jawa Barat dan banyak tempat lainnya.
Soal-soal Penjajahan Belanda
Video Penjajahan Belanda
Setelah membaca tentang Penjajahan Belanda di Indonesia, tentu anak-anak dapat mengungkapkan sesuai kata hati anak-anak. Kebijakan Gubernur Jenderal Belanda siapa dan apa kebijakannya yang membawa kesengsaraan bagi rakyat Indonesia? Tuliskan dalam kolom komentar di bawah ini!
BalasHapusGubernur jenderal herman willem daendels dengan kebijakan kerja paksa yg telah membuat rakyat indonesia menderita .warga indonesia dipaksa untuk membuat jalan dari kota anyer hingga panarukan yg disebut jalan pos,jika ada warga yg berani maka akan di hukum mati ditempat,sehingga banyak pekerja yg meninggal.😊😊
BalasHapusbetul Tasya, Daendels memerintahkan kerja Rodi bagi kaum laki-laki hingga terjadi banyak kematian
HapusGubernur jenderal herman willem daendels dengan kebijakan kerja paksa yg telah membuat rakyat indonesia menderita .warga indonesia dipaksa untuk membuat jalan dari kota anyer hingga panarukan yg disebut jalan pos,jika ada warga yg berani maka akan di hukum mati ditempat,sehingga banyak pekerja yg meninggal.😊😊
BalasHapusThank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.
BalasHapus